Subscribe Us

Header Ads

Kalimantan dan Lumbung Pangan

Saya (paling kanan) bersama rekan-rekan Tim Ahli Wakil Presiden RI usai rapat kordinasi.

PEKAN kedua Juni 2020, saya bersama Tim Ahli Wapres RI beraudiensi dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Banyak hal yang kami bicarakan. Namun, ada satu hal yang menjadi fokus pembicaraan kami, yakni program food estate. 

Saya melihat Pak Menteri begitu semangat menceritakan program membangun lumbung pangan di Indonesia itu. Optimisme diperlihatkan oleh mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu. Ia yakin program ini bisa sukses dijalankan. 

Sebagai tim ahli yang membidangi investasi, tentu saya sangat mendukung program ini. Terlebih pemerintah telah menetapkan Kalimantan Tengah sebagai wilayah baru penerapan lumbung pangan. 

Bagi saya, tanah Borneo, terkhusus Kalimantan Timur adalah rumah kedua saya. Saya selalu mencermati segala perkembangan tentang Kaltim dan provinsi lainnya di Kalimantan. 

Presiden Joko Widodo dan Menhankan Prabowo Subianto berbincang di eks lahan gambut, Kalimantan Tengah.

Bagi provinsi-provinsi di Kalimantan, program food estate bukanlah hal yang baru. Pada masa pemerintahan Gubernur Awang Faroek, revitalisasi pertanian melalui program food estate juga pernah dicanangkan. 

Program revitalisasi pertanian menjadi sangat penting bagi Kaltim. Maklum, di provinsi yang kini dinakhodai Gubernur Isran Noor itu, antara produksi dan kebutuhan pangan pada seluruh jenis pangan yakni padi, beras, jagung, kedelai, sayuran, dan daging keseluruhannya minus. 

Minus pada seluruh kebutuhan pangan itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi manakala komoditas tambang dan migas yang menjadi unggulan Kaltim mengalami kelesuan. Saya berharap potensi pertanian yang besar di Kaltim mendapat perhatian lebih setelah Kaltim ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. 

Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri meninjau kawasan pengembangan lumbung pangan di Kalimantan Tengah.

Pun di Kalimantan Tengah. Kita tidak mungkin lupa dengan proyek masa lalu: proyek lahan gambut sejuta hektare. Kawasan eks pengembangan lahan gambut (PLG) ini yang akan digarap oleh pemerintahan Jokowi sebagai lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa. Program itu menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. 

Pengerjaan proyek lumbung pangan ini rencananya akan berlangsung mulai tahun 2020 hingga 2022. Targetnya, pada 2022 mendatang lahan seluas 165.000 hektare itu sudah optimal produksinya. Selain Kementerian Pertanian, program food estate juga akan digarap oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian BUMN. 

Program ini harus didukung oleh semua pihak karena memiliki masa depan pertanian yang jauh lebih baik. Korporasi dan masyarakat di sekitar Kalimantan Tengah, atau pihak terkait lainnya harus berpartipasi dalam program ini. Jika program ini berhasil, negara kita bisa menjadi produsen padi terbesar dan komoditas pertanian lainnya. (*)

Post a Comment

0 Comments