Subscribe Us

Header Ads

Ramadan di London

JEJAK LANGKAH: London dalam nuansa Ramadan.

Saya ke London lagi. Biasa, untuk sebuah urusan seperti yang lalu-lalu. Lebih tepatnya traveling di sela waktu meeting perusahaan. Tepatnya lagi, lebih banyak traveling-nya…hehe.

Namun untuk keberangkatan kali ini, rasanya agak ngeri-ngeri sedap. Ngeri karena pemberitaan perang Rusia-Ukraina. Apakah Inggris ketika dikunjungi nanti akan baik-baik saja?

Maklum, Kremlin sempat mengancam akan menyerang Inggris jika mereka memberikan bantuan persenjataan pada Ukraina.

Ya, perang Rusia-Ukraina telah memperburuk hubungan diplomasi Inggris-Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia telah melarang masuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan sejumlah pejabatnya ke negara tersebut.

Selain Boris Johnson, pejabat yang dicekal adalah Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallace dan 10 anggota pemerintah dan politisi Inggris lainnya. Begitulah publikasi media internasional yang kita baca.

Tapi perasaan waswas tersebut harus saya singkirkan. Terkadang, pemberitaan media terlalu dilebih-lebihkan. Faktanya tidak seperti keadaan yang sebenarnya. Dengan mengucap bismillah, saya pun terbang menuju London pada 17 April lalu. Alhamdulilah tiba dengan selamat dan London dalam keadaan baik-baik saja.

DARI KURSI MERAH: Dari kursi yang saya duduki, London dalam keadaan baik-baik saja.


Di balik perasaan waswas, juga ada perasaan senang dan penasaran. Kunjungan ke London kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Di London, saya akan merasakan langsung suasana Ramadan dalam balutan toleransi penduduknya. Pengalaman lain yang akan saya alami adalah ujian berpuasa. Maklum, durasi waktu berpuasa di London cukup panjang. Total waktu berpuasa di sini hingga 16-17 jam. Waktu imsak sekira pukul 04.00 dan magrib pukul 20.30.  

Hati serasa sejuk ketika membaca berita tentang berbuka puasa bersama antaragama di Menara London pada awal Ramadan. Setibanya di London, saya berharap dapat merasakan suasana seperti itu. Kalaupun tidak dilakukan lagi di Menara London, mungkin akan saya temukan di kawasan lainnya.

Acara berbuka puasa bersama antaragama di Menara London memang istimewa. Sudah tentu menarik perhatian umat muslim sejagat. Inilah kali pertama buka puasa bersama diadakan dalam sejarah selama lebih 900 tahun dan selama Platinum Jubile. Dunia menyoroti nilai terbesar Ratu Inggris dalam pelayanan publik, iman kepada Tuhan dan perlindungan komunitas minoritas.

“Saya senang berbuka puasa malam ini pada buka puasa pertama antaragama di Menara London. Sangat menginspirasi melihat orang-orang muda dari berbagai agama bersatu dalam suasana yang luar biasa ini," kata Wali Kota London Sadiq Khan sebagaimana dilansir The New Arab, Rabu (6/4/2022).

Bila momen buka puasa bersama di Menara London memiliki nilai tinggi, hal ini tidak terlepas dari Menara London yang memiliki sejarah menakutkan untuk pemeluk agama minoritas. Buka puasa bersama ini merupakan salah satu cara untuk menghilangkan sejarah kelam itu.

Sebagai umat muslim, kita tentu sangat berbahagia mengetahui muslim adalah kelompok agama yang tumbuh paling cepat di Inggris. Kecepatan peningkatan populasi Muslim yang diperkirakan oleh penelitian baru tampaknya cocok dengan yang terdeteksi oleh sensus nasional. Angka pertumbuhan tersebut dipastikan terus melonjak.

PENANDA MUSIM: Hijau tanaman estetika di Kota London. 


Kabar baik lainnya, impian masyarakat Indonesia memiliki masjid pertama di Inggris akan segera terwujud. Masjid yang akan dibangun di London itu akan menjadi pusat penyebaran Islam Wasathiyah, moderat, dan modern.

Di London sangat banyak sekali masjid dan besar-besar, tapi masjid itu banyak dimiliki oleh umat Islam dari Arab Saudi, Bangladesh, dan Pakistan.

Kelak, ketika Indonesia Islamic Center hadir di tengah-tengah kota London, dunia akan mengenal nuansa keislaman Indonesia yang moderat. Semoga segera terwujud. (*)

Post a Comment

0 Comments