Subscribe Us

Header Ads

Batik Cibuluh

KAMPUNG BATIK: Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie  Rachim di Kampung Batik Cibuluh. 


Cepat sekali kampung ini berkembang. Awalnya hanya kampung biasa. Seperti halnya kampung-kampung pada umumnya. Kesadaran warganya untuk menjadikan kampungnya mandiri dan beridentitas telah mengubah wajah kampung ini.

Anda penasaran? Inilah Kampung Batik Cibuluh. Dari nama kampungnya, tidak salah jika anda menebak kampung ini berada di Jawa Barat. Siapa menyangka letak kampung tematik ini tak jauh dari Jakarta. Di Kota Bogor.

Mendampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, saya berkunjung ke kampung hebat ini awal Juni lalu. Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim tampak bersemangat menjelaskan kampung itu.

Pun Wapres Ma’ruf Amin. Kepada wakil wali kota, Wapres menyampaikan keinginannya agar Kampung Batik Cibuluh menjadi sentra fesyen.

IDENTITAS BOGOR: Peragaan busana batik Cibuluh yang memiliki kekhasan Kota Bogor.


Kampung Batik Cibuluh merupakan salah satu kampung binaan LPEM BAZNAS. Institut Pertanian Bogor (IPB), Kementerian Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM Kota Bogor, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor turut andil dalam proses pengembangannya. Sentuhan tangan Komunitas Mural se-Jabodetabek semakin mempercantik kampung para perajin batik ini.

Adalah Sri Hartati yang menjadi The Heroes of Kampung Batik Cibuluh. Dialah pemilik Batik Pancawati--sang pencetus Kampung Batik Cibuluh.

Batik Pancawati lahir pada 2014. Diinisiasi oleh lima perempuan di Kampung Cibuluh. Pelatihan dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan yang mereka ikuti menyulut semangat mereka.

TERUS BERKEMBANG: Mendapat pembinaan dan pendampingan dari LPEM BAZNAS Kampung Batik Cibuluh menjadi semakin berkembang.

Namun, jalan untuk mengembangkan usaha membatik tidak semanis yang mereka bayangkan. Perjalanan waktu menguji mental mereka. Dari kelima orang tadi, hanya menyisakan Sri dan sang anak Dina.

Sri sadar sangat sulit untuk mengembangkan batik apabila pekerjaan itu hanya dilakukan oleh ia dan anaknya. Ia kemudian berinisiatif melatih ibu-ibu di Kampung Cibuluh untuk belajar membatik.

Usahanya membuahkan hasil. Para ibu yang semula berprofesi sebagai pedagang mulai tertarik profesi perajin batik. Perlahan, jumlah perajin batik mulai bertambah. Dari 40 perajin, ia membaginya menjadi delapan kelompok batik dengan brand yang berbeda.

Delapan merek dagang tersebut yakni Melangit, Bumiku Batik, Melinda, Kedaung Kujang, Sadulur, Gaji Seri, Ceri M, dan batik Pancawati itu sendiri.

Semua memproduksi batik di rumah masing-masing kelompok. Jika ada yang banjir pesanan, kelompok lainnya saling membantu untuk mengerjakan batik pesanan tersebut.

Produk dari Kampung Batik Cibuluh menyesuaikan dengan dengan jati diri Kota Bogor. Batik Pancawati misalnya, lebih menonjolkan kearifan lokal dengan corak khas Kota Hujan seperti Harimau Siliwangi, Opat Hanjuang, Dipasalah Pakujajar, dan Lerengkujang.

BERDAYA EKONOMI: Produksi batik Cibuluh tetap berjalan di tengah situasi pandemi Covid.


Corak khas Bogor inilah yang membedakan batik Cibuluh dengan batik-batik lainnya seperti batik Pekalongan atau Batik Trusmi, Cirebon.

Selain bergabung dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor dan memperkenalkan batik dari pameran ke pameran, batik Kampung Cibuluh mulai dikenal lewat penjualan di media daring.

Pemasaran Batik Cibuluh bahkan sudah ke luar pulau seperti Papua dan Jambi. Sempat pula mengikuti pameran di Vietnam. Ke depan, perajin batik di Cibuluh berharap kampungnya tidak sekadar sebagai kampung tematik. Mimpi besar perajin yakni menjadikan Kampung Batik Cibuluh sebagai tempat wisata edukasi yang bermanfaat bagi pengunjungnya.

APRESIASI: Pemberian penghargaan kepada BAZNAZ oleh Wapres Ma'ruf Amin karena dinilai berhasil memberdayakan perajin batik di Cibuluh.


Sesuai konsepnya yakni kampung batik, lingkungan Kampung Batik Cibuluh terlihat cantik. Tiap dinding-dinding rumah warga disulap lebih indah dengan sentuhan gambar batik. Ada pula gambar yag menceritakan sejarah dan kondisi Kota Bogor sejak era 1800-an hingga kini.

Konsep kampung tematik di kawasan perkotaan memang sedang menjadi tren. Tidak heran jika kemudian konsep ini banyak diadopsi oleh pelbagai daerah di tanah air.

Masing-masing kampung tematik hadir dengan ciri khasnya masing-masing. Ada kampung kreatif, kampung nelayan, kampung wisata, dan lain sebagainya.

TUMBUH DARI BAWAH: Sukses kampung tematik batik di Cibuluh karena konsepnya benar-benar tumbuh dari bawah.


Yang menjadi pertanyaan adalah apakah keberadaannya hanya sekadar brand atau memang kampung tersebut sudah benar-benar layak dijadikan sebagai acuan untuk penataan kampung di perkotaan.

Selain itu, adanya kampung tematik akan memberikan trademark atau ikon dari sebuah daerah. Ikon ini akan ikut memberikan pengaruh yang baik pada mindset masyarakat setempat untuk bisa hidup sesuai dengan konsep yang diusung oleh kampung tersebut.

Dari Kampung Batik Cibuluh, kita belajar bahwa pembentukan kampung tematik harus menyesuaikan dengan potensinya. Jika Cibuluh bisa sukses, itu karena konsep tematik kampung batik di Cibuluh benar-benar tumbuh dari bawah.

Dengan potensi batik yang memiliki nilai di mata masyarakatnya, konsep tematik kampung batik akhirnya memberikan kebermafaatan bagi masyarakatnya. (*)

Post a Comment

0 Comments