Subscribe Us

Header Ads

Demonstrasi yang Viral dan Petani Sukses

JSC: Kami bersama Wapres RI KH Ma'ruf Amin meninjau kawasan Jakabaring Sport Center (JSC), Palembang.


Saya sudah memprediksi kemungkinan terjadinya situasi ini. Ternyata benar. Seketika peristiwa tersebut ramai diperbincangkan di media sosial. Media konvensional dan media daring tak luput memberitakannya.

Anda benar. Iring-iringan kendaraan Wapres RI KH Ma’ruf Amin sempat diadang kelompok mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Peristiwa ini terjadi saat rombongan Wapres melintasi Jalan Simpang 4 Charitas Palembang, Rabu (7/9/2022).

Inilah berita yang viral itu. Dan saya berada di dalam rombongan tersebut. Saya tidak menilai aparat kepolisian kecolongan. Pengamanan dan pengaturan oleh pihak keamanan sudah dilakukan dengan baik. Perjalanan kami hanya sedikit tersendat dan bisa melanjutkan perjalanan dengan lancar.

Mungkin anda sudah melihat videonya. Aktivis mahasiswa memang selalu memiliki cara. Spektrum tuntutan mereka harus didengar oleh banyak khalayak. Semakin menggema hingga ke level nasional semakin baik. Kedatangan pejabat tinggi negara ke suatu daerah merupakan cara efektif menaikkan "kelas" aksi. Aktivis mahasiswa di Palembang berhasil melakukannya.

Terbukti, Wapres Ma’ruf Amin langsung memberikan tanggapan. Wapres menganggap demonstrasi menolak kenaikan BBM sesuatu yang wajar.

“Yang penting berlangsung secara tertib, tidak melanggar peraturan, dan tidak terjadi anarkis,” ungkap Wapres yang disampaikan oleh Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi.

Demokrasi memang mengajarkan dialektika. Dengan argumen dan perspektifnya masing-masing. Pun demonstrasi. Konstitusi menyediakan ruang berkumpul untuk menyampaikan pendapat. Jadi semuanya oke-oke saja.

YANG SELALU RUTIN: Berolahraga jalan sehat selalu dilakukan Wapres Ma'ruf Amin saat melakukan kunjungan kerja.


Saya tidak membahas gonjang-ganjing kenaikan BBM. Dialektikanya sudah sering kita dengar. Pemerintah memiliki kalkulasi sebelum memutuskannya, dan pihak yang tidak setuju juga memiliki argumen. Saya menilai ini sangat baik. Sebagai masyarakat kita mendapatkan insight dari dua pihak yang memiliki pandangan berbeda. Semakin banyak pihak yang menawarkan rumusan program exit strategy atas kebijakan kenaikan BBM akan semakin baik.

Dalam situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, tidak ada hal lain yang harus kita lakukan selain pandai-pandai "berhitung" dan "membaca".

Saya meyakini peluang akan selalu ada dalam situasi sesulit apa pun. Ini hanya soal kejelian membacanya. Pilihannya hanya dua: memilih diserang oleh keadaan atau menyerang.

Orang yang menganut strategi bertahan umumnya tak melakukan apa-apa. Mereka hanya mampu berteriak. Saat badai ekonomi menerpa, mereka yang bermental penyerang selalu sadar bahwa tak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan selain dirinya sendiri.

Kita sendiri yang memiliki kekuasaan tentang arah dan masa depan diri kita. Kita pula yang memiliki kuasa untuk menentukan apa yang harus dilakukan. Era “akhir zaman” yang penuh ketidakpastian menuntut kita memiliki lebih dari satu keahlian. Semakin banyak keahlian semakin baik. Dengan multi skill, kita akan mampu menghadapi kondisi yang semakin kompleks.

Kembali ke soal bacaan peluang. Betapa krisis pangan dunia telah mengerek harga komoditasnya. Food security adalah tantangan masa depan. Mereka yang pandai membaca menangkapnya sebagai cuan besar. Karenanya, membiarkan lahan-lahan menjadi telantar adalah ironi. Mulai sekarang, jangan anggap sebelah mata lagi mereka yang berprofesi sebagai petani. Saatnya lahan-lahan telantar yang terhampar luas dikelola menjadi produktif.

Dari banyak daerah telah lahir petani-petani sukses yang menjadi miliarder. Belajarlah pada Suharto (60), petani yang bisa membeli motor Harley Davidson dari bertanam cabai. Suharto seorang pensiunan guru SD yang bertani di Kabupaten Magelang.

Cerita sukses lainnya datang dari Ronal Simanjorang. Petani muda yang sarjana dan menolak bekerja di bank. Sarjana agrikultur ini memilih menjadi petani bawang. Ia memiliki alasan khusus menjadi petani bawang. Di kampungnya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Ronal melihat peluang ekonomi dari bertani kurang dilirik dan ia melihat hal itu sebagai peluang besar. Kalaupun kompetisinya kemudian menjadi besar, bagi dia akan menjadi tantangan tersendiri untuk menjadi lebih maju lagi.

“Ada yang bilang kalau mau kaya jangan jadi petani. Tapi bagi saya kalau jadi petani pasti bisa jadi kaya,” ucap Ronal di kanal YouTube CapCapung.

VIRAL YANG LAIN: Pak Isto Suwarno merasakan sukses dari manisnya buah kelengkeng.


Saya beri satu contoh cerita sukses lagi. Dari Pak Isto Suwarno. Ia memutuskan keluar dari BUMN dan menjadi petani kelengkeng. Petani asal Klaten itu memang dari keluarga petani. Bapaknya juga petani kelengkeng. Dari kelengkeng pula bapaknya bisa menjadikan dirinya seorang sarjana hingga diterima sebagai pegawai BUMN.

“Saya ini sarjana kelengkeng, karena kuliah saya dibiayai dari kelengkeng,” cerita Pak Isto.

Terinspirasi dari kelengkeng impor yang melimpah di pasaran, Pak Isto tergerak melakukan riset dan observasi. Tujuan akhirnya mengganti kelengkeng lokal dengan varietas baru. Kualitasnya harus sama bahkan melebihi kelengkeng impor. Kini, Pak Isto mengembangkan kelengkeng Itoh Super. Varietas kelengkeng hasil observasinya ini dikembangkan di Telaga Nursery miliknya.

Saya sedang belajar menjadi petani. Masih petani pemula dan masih kurang cukup ilmu. Belum melakukannya secara total seperti kisah-kisah petani sukses di atas. Paling tidak, tanaman buah-buahan seperti rambutan, durian, alpukat dan beberapa jenis tanaman buah-buahan lainnya yang telah tertanam di daerah Maja, Banten menjadi rintisan jalan menjadi petani. Pada saatnya nanti. (*)

Post a Comment

0 Comments