Subscribe Us

Header Ads

London Queen Story

REST IN LOVE: Ucapan berbela sungkawa atas wafatnya Ratu Elizabeth II terpajang di ritel Smythson, Jl Bond, London.

Setiap tempat punya cerita. Apalagi London. Kota ini memang dipenuhi romansa. Dari London, kisah romansa Romeo dan Juliet karya William Shakespeare begitu mendunia hingga sekarang.

Sejarawan Geoffrey Marsh mengklaim telah menemukan tepatnya di mana sang penyair itu menulis Romeo dan Juliet di suatu tempat di London, Inggris. Ia memastikan Shakespeare tinggal di 5 Great St Helen, dekat dengan Liverpool Street.

Pecinta film Indonesia pasti mengingat ketika kota ini dijadikan latar film “London Love Story”. Tapi saya tidak bercerita tentang film ini. Tidak pula berniat membuat sinopsisnya. Anda sudah tahu bagaimana alur cerita drama romantis ini.

Dari beberapa kali berkunjung ke London dengan kisahnya masing-masing, inilah kunjungan ke London yang menurut saya paling berkesan. Hari itu pada Senin 19 September 2022, saya merasakan atmosfer kedukaan. Sebuah momen besar dan bersejarah ketika Ratu Elizabeth II dimakamkan.

LAYAR DUKA  THE DILLY HOTEL: Mengenang perjalanan hidup Ratu Elizabeth II. 


Setelah tujuh dekade dan melewati 15 masa pemerintahan perdana menteri (PM) Inggris, perempuan paling powerful yang pernah memimpin 33 negara (kini 15 negara) sekaligus itu menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 September 2022 di usia 96 tahun. Takhtanya diteruskan putranya, Pangeran Charles, yang memilih nama Raja Charles III.

Sejak berita kematian Ratu Elizabeth II tersiar, kabar duka itu menghiasi linimasa selama beberapa pekan. Dengan pernak-perniknya.

Saya tidak melihat secara langsung prosesi pemakaman kenegaraan dan committal service yang mendapat perhatian dunia itu. Ketika prosesi berlangsung pada Senin (19/09/2022), saya dalam perjalanan udara dari Los Angeles, Amerika Serikat menuju London.

TERSAPUT DUKA: Keheningan Kota London saat Ratu Elizabeth II mangkat.


Sambutan suasana berkabung begitu terasa setibanya di Kota London. Dari layar kaca dan live streaming di media sosial, warga di dunia menyaksikan prosesi pemakaman sang ratu.

Di Inggris Raya, ribuan orang mengantre untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin yang paling lama berkuasa di Inggris itu. Prosesi militer dari Istana Buckingham dirancang untuk menggarisbawahi 70 tahun ratu menjabat kepala negara.

Kerumunan orang menghadiri persemayamannya hingga larut malam. Tanpa suara mereka bergerak menuruni tangga aula di bawah jendela kaca patri yang besar, lalu melewati peti mati yang ditempatkan di atas panggung yang dikenal sebagai catafalque oleh delapan pengusung peti jenazah.

KEBANGGAAN RAKYAT INGGRIS: Mengenang Ratu Elizabeth II dengan menampilkan foto sang ratu semasa muda.


Ribuan orang yang telah menunggu selama berjam-jam di sepanjang The Mall di luar istana dan lokasi lain di sepanjang rute, mengabadikan momen lewat ponsel mereka. Beberapa menyeka air mata saat prosesi berlalu. Tepuk tangan pecah saat peti mati melewati Parade Penjaga Kuda. Ribuan orang lainnya berkumpul di Hyde Park untuk menyaksikan prosesi melalui layar besar.

Penjaga kerajaan dengan topi bulu dan seragam upacara terlihat berdiri 24 jam sehari di setiap sudut platform. Kepada saya, seorang warga London mengatakan Ratu Elizabeth II adalah kebanggaan rakyat Inggris. Semua tak mau melewatkan momen akbar untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang ratu.

In with great sadness that we honour the passing of Her Majesty The Queen. Her compassionate spirite, tireless dedication and steadfast sense of duty will forever be remembered. We share on sincere condolences with The Royal family for their loss.

Ucapan berbela sungkawa atas wafatnya sang ratu ini terpasang di depan ritel Smythson – produsen alat tulis, barang berbahan kulit hewan dan produk mode mewah di Jalan Bond, London. Rest in love, Queen Elizabeth II. (*)

Post a Comment

0 Comments