Subscribe Us

Header Ads

80 Tahun Kiai Wapres

UMUR BAROKAH: Wapres KH Ma'ruf Amin disambut Bapak Jusuf Kalla setibanya di acara perayaan ulang tahun dan peluncuran buku Kiai Wapres, Wapres Kiai di Kempenski Hotel.

Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah

Ibnu Athailah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam.

SABTU, 11 Maret 2023. Pagi itu sekira pukul 10.00 WIB, tamu undangan telah memenuhi Kempenski Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempenski. Sejumlah pejabat pemerintahan, ketua lembaga negara, dan tokoh masyarakat tampak hadir. Semua terlihat bersuka cita.

Itulah suasana yang terlihat di acara peluncuran buku “Kiai Wapres, Wapres Kiai”. Bertepatan dengan hari kelahiran Abah yang jatuh pada 11 Maret 1943. Bersyukur kepada Allah, Abah dikaruniai keberkahan umur panjang. Tahun ini usia Abah genap 80 tahun.

Tiba di tempat acara mengenakan batik bernuansa coklat dan hitam, Abah yang didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin disambut Wakil Presiden ke-10 dan 12 Muhammad Jusuf Kalla.

Tarian Selendang Batik Nusantara oleh Sanggar Tari Sekolah Citra Islami membuka acara. Tak ada yang menduga, satu di antara penari-penari cilik itu ternyata cucu dari Abah.

Video pendek mengenai rangkuman kiprah Abah sebagai Wapres dan beberapa kumpulan testimoni mengenai Wapres dari para pejabat pemerintahan, ketua lembaga negara, dan tokoh masyarakat ditampilkan di layar lebar.

Buku “Kiai Wapres, Wapres Kiai” merupakan kado dari Sekretariat Wapres. Setwapres lah yang berinisiatif membukukan kiprah Wapres untuk dijadikan kado istimewa di hari ulang tahun ke-80 Abah.

KIPRAH WAPRES: Wapres KH Ma'ruf Amin menyerahkan buku secara simbolik.


“Saya baru tahu bukunya tadi pagi. Terima kasih dan apresiasi kepada tim penyusun buku. Mudah-mudahan buku ini memberi manfaat,” kata Abah memberi sambutan.

Diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, buku “Kiai Wapres, Wapres Kiai” memiliki kekhasan dibandingkan buku-buku sebelumnya tentang Abah. Beberapa buku yang mengulas pikiran Abah mengenai ekonomi syariah dan perbankan syariah telah diterbitkan. Pun buku biografi. “Pengabdian Tiada henti” merupakan buku biografi tentang Abah yang telah terbit lebih dulu.

“Buku Kiai Wapres, Wapres Kiai banyak mengulas tentang kiprah Abah sebagai Wapres,” ungkap Siti Mamduhah, putri kedua Abah.

Mewakili keluarga besar Abah, Mamduhah menyampaikan perasaan bangga kepada sosok Abah mereka. Di mata anak-anak Abah, KH Ma’ruf Amin merupakan teladan dan inspirasi bagi keluarga.

“Momen hari ini sangat kami syukuri. Kami merasa bangga dan bersyukur dilahirkan sebagai anak-anak Abah. Abah adalah sosok teladan. Semoga diberikan kesehatan untuk terus mengabdi kepada negara. Selamat ulang tahun juga kepada Ibu Wury. Terima kasih telah mendampingi Abah dalam suka dan duka,” ucap Manduhah.

Kesan dan pesan terhadap sosok Abah disampaikan Menko-Polhukam Mahfud MD. Di mata Prof Mahfud, Abah merupakan orang hebat di negeri ini. Seseorang yang tidak memiliki kehebatan, tidak mungkin bisa menjadi pemimpin.

“Sejelek apa pun yang seseorang miliki, kalau sudah menjadi Presiden atau Wapres pasti lebih banyak kebaikannya. Itulah yang terlihat pada diri Abah,” kata Prof Mahfud menilai.

KESAN TENTANG ABAH: Menko-Polhukum Mahfud MD memberikan kesan dan pesan terhadap kiprah Wapres KH Ma'ruf Amin.


Dari Abah, kata Prof Mahfud, kita bisa belajar tentang kekuatan yang lain untuk menjadi orang hebat. Pergaulan yang luas, kaya ilmu, pengalaman bercabang-cabang, dan karir panjang adalah kekuatan yang melekat pada diri Abah.

“Pernah terpuruk lalu bangkit, pasti hal itu akan dihadapi oleh pejuang. Bila Abah tetap sehat di usia 80 tahun, itu karena banyak silaturahmi. Networking Abah sudah banyak,” ujar Prof Mahfud.

Prof Mahfud belum membaca isi buku “Kiai Wapres, Wapres Kiai”. Namun begitu, beliau meyakini pandangan-pandangan Abah tentang Islam yang moderat terselip di antara banyak tema dalam buku ini.

Prof Mahfud meyakini hal itu setelah melihat rekam jejak Abah di pentas politik nasional, organisasi masyarakat, maupun politik kepartaian. “Islam moderat adalah Islam yang inklusif di tengah bangsa yang beragam. Inilah yang sering ditekankan Abah pada pelbagai forum,” kata Prof Mahfud.

Prof Mahfud mengakui di kalangan Islam terjadi berbagai pandangan tentang Islam, kekuasaan, dan politik. Ada yang mengatakan Islam tidak mengajarkan politik, hanya mengajarkan ibadah, akhlak, pergaulan dsb.

Di mata Prof Mahfud, pandangan Abah sudah sangat jelas. Abah telah mengajarkan fikih politik dan fikih konstitusi: bahwa Islam tidak akan maju apabila tidak ikut dalam proses-proses politik.

Menurut Prof Mahfud melaksanakan ajaran agama dan mempunyai kekuasaan politik adalah saudara kembar. Tidak mungkin kita bisa menjalankan kegiatan beragama dengan baik apabila tidak didukung kekuatan politik. Sebaliknya, tidak mungkin nilai-nilai politik yang baik akan terbangun apabila tidak disuntik oleh nilai-nilai kemuliaan agama.

“Jadi, jangan pertentangkan lagi orang Islam boleh berpolitik atau tidak. Yang terpenting jadikan Islam dalam inklusivitas di tengah bangsa yang beragam,” kata Prof Mahfud.


Strategi Badminton

Suatu waktu, ketika masih sebagai calon Wakil Presiden dan berkunjung ke Singapura, seseorang bertanya kepada Abah. Orang itu bertanya: andai terpilih sebagai Wapres, apa yang akan dilakukan?

Abah terkejut mendengar pertanyaan itu. Sempat bingung mencari jawabannya sebelum menemukannya. Abah teringat ketika muda sering bermain bulutangkis. Spontan permainan bulu tangkis itu dijadikan argumen.

“Seperti main badminton. Saya akan seperti pemain ganda bulu tangkis. Kalau pasangan saya di depan, saya harus ke belakang. Begitu pun sebaliknya. Kalau pasangan saya di kiri, saya harus dikanan. Pun sebaliknya. Jadi tidak tabrakan,” cerita Abah saat mendapat pertanyaan yang mengejutkan dirinya ketika masih Cawapres.

KIPRAH BERNEGARA: Wapres KH Ma'ruf Amin menceritakan kilas balik perjalanannya hingga menjadi orang nomor dua di Republik ini.


Tidak terlintas dalam benak Abah bisa menjadi orang nomor dua di NKRI. Sejak kecil, orang tua Abah memang menghendaki dirinya menjadi kiai. Karenanya, pendidikan berbasis agama menjadi jalan Abah untuk mewujudkan harapan orang tua sebagai kiai.

Arah angin memang sulit ditebak. Pak Joko Widodo lah sang penarik arah itu: menarik peran Abah dari seorang kiai menjadi negarawan. Pengalaman Abah sebagai anggota DPRD DKI Jakarta selama 11 tahun, juga sebagai anggota DPR RI dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dirasakan oleh Abah masih minimal.

“Dengan pemahaman tentang membangun negara yang menurut saya masih sedikit itu, saya membantu tugas Presiden. Mudah-mudahan sampai akhir 2024 dan husnul khatimah. Bagaimana hasilnya, masyarakat lah yang akan menilai. Hanya Allah sang pemberi nilai yang adil,” ucap Abah merendah.

Abah bersyukur kepada Allah telah diberikan umur yang panjang, walau merasa belum bisa memenuhi apa yang mesti dilakukan di umur yang panjang itu. Menurut Abah penilaian pertama tentang usia bukanlah umur, melainkan amal baik yang berdaya guna dan memiliki nilai.

“Umur yang barokah itu bukan panjang masanya, tetapi umur yang banyak amalnya dan bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya. Saya merasa umur panjang 80 tahun ini masih sedikit nilainya,” ucap Abah.

Dengan segala kekurangan dan kelebihan, sebagai tokoh agama di Nadlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), sekaligus Wapres, Abah meyakini apa yang telah ia berikan masih jauh dari yang semestinya.

“Untuk itu saya mohon maaf. Mohon ampun kepada Allah. Jangan lemah, jangan pesimis. Kita harus optimis menggunakan kesempatan sebesar apapun tantangannya. Modal yang saya lakukan hanya itu saja,” kata Abah.

Peluncuran buku “Kiai Wapres, Wapres Kiai” ditandai penandatanganan secara digital oleh Wapres yang didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Sutta Dharmasaputra selaku perwakilan Penerbit Buku Kompas.

BUKU BARU WAPRES: Wakil Presiden ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla bersama beberapa menteri kabinet bersatu dengan buku "Kiai Wapres, Wapres Kiai".

Usai penandatanganan digital buku, Wapres secara simbolik menyerahkan buku kepada Wakil Presiden ke-10 dan 12 Muhammad Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan sek aligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

MENGHIBUR WAPRES: Mendampingi dua pesohor Andre Taulany dan Gilang Dirga menyanyikan lagu sesuai permintaan Abah.

Buku “80 Tahun Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin: Kiai Wapres, Wapres Kiai” yang ditulis oleh Ahmad Baso dan beberapa penulis lainnya ini, berisi kiprah Wapres dari sebelum dan sesudah menjadi orang nomor dua di negeri ini.

Selain biografi singkat Wapres, dituliskan pula peranan Wapres dan kontribusinya dalam mengawal bangsa, serta nilai dan visi yang dijadikan acuan dalam membangun negeri. Tidak ketinggalan pula pembahasan fokus bidang Wapres, seperti peranannya dalam memajukan ekonomi syariah, penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, reformasi birokrasi, hingga percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dikupas dalam buku ini.

Ahmad Baso, penulis buku “Kiai Wapres, Wapres Kiai” adalah kader Nahdlatul Ulama yang produktif menulis. Ia telah menerbitkan banyak buku.


TERHIBUR: Abah dan Ibu Wury Ma'ruf Amin merasa terhibur dengan kehadiran Andre Taulany dan Gilang Dirga.

Masih ada keseruan lain di perayaan ulang tahun ke-80 Abah. Dari acara formal yang berlangsung di Kempenski Hotel, acara berlanjut di kediaman resmi Jl. Diponegoro 2. Lebih seru karena dihadiri dua pesohor multitalenta: Andre Taulani dan Gilang Dirga. Dua pesohor itu memang pandai menghidupkan suasana. Kemampuan sebagai aktor, komedian, penyanyi, dan pembawa acara dimiliki oleh keduanya. Di kesempatan itu, bersama Andre dan Gilang, kami bernyanyi bersama. Melantunkan dua lagu sesuai permintaan Abah. (*)

Post a Comment

0 Comments