Subscribe Us

Header Ads

Ramadan dan Produktivitas Abah

HARI KEMENANGAN: Meminta maaf kepada Abah di Hari Raya Idulftri 1444 H. 


SELAMA empat tahun mendampingi Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, saya memperhatikan yang satu ini: produktivitas Wapres selama Ramadan.

Usia Abah yang tidak muda lagi bukan menjadi faktor penghambat produktivitas. Abah mampu menjaga ritme kerja saat Ramadan seperti halnya bulan-bulan lainnya. Tidak ada yang berbeda. Semua berjalan seperti biasanya.

Aktivitas kita selama Ramadan yang tidak setinggi bulan-bulan selain Ramadan memang sesuatu biasa. Bahkan waktu jam kerja di lingkungan pemerintahan ataupun swasta dikurangi selama Ramadan.

Tetapi ada sesuatu yang merisaukan. Apakah itu? Inilah yang disebut quiet qutting. Lahirnya generasi rebahan: kerja segan, risign enggan. Tema menarik yang diulas Prof. Rhenald Kasali di bulan Ramadan 1444 H.

Gaya hidup baru quiet qutting ini menarik perhatian media-media besar dunia. Media mainstream itu menjadikan headline tentang perspektif generasi masa kini: yang menilai kerja maksimal yang dilakukan olehnya tidak mendapat hasil maksimal. Merespons hal itu, yang mereka lakukan adalah bekerja secukupnya saja.

KESEDERHANAAN: Abah KH Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin di kediaman.


Kemudian lahirlah moto baru: work life balance. Tindakan pasif, sekaligus respons perlawanan. Mereka menarik diri secara perlahan-lahan. Bisa dipastikan, mereka bukan menjadi kelompok yang akan masuk dalam pimpinan perusahaan.

Yang menjadi permasalahan, follower generasi quiet qutting semakin besar. Bila pengikutnya semakin membesar akan menjadi masalah besar. Gaya hidup baru quiet qutting bisa menjadi penyebab resesi. Semoga tidak terjadi di negara kita.

Saya kutip kembali quote Arianna Hufftinton tentang quiet qutting: Jangan sampai anda bekerja semaunya dan tidak memperhatikan produktivitas, sebab setelah itu anda tidak bisa menikmati kehidupan karena anda tidak punya masa depan.

Dari Abah, saya belajar tentang keistiqamahan menjaga produktivitas. Selama Ramadan 1444 H, aktivitas Abah sebagai pejabat pemerintah sekaligus ulama bukannya berkurang, justru semakin padat.

MOMEN IDULFITRI: Saya dan Abah KH Ma'ruf Amin.


Dari awal hingga akhir Ramadan, aktivitas Abah tak pernah putus. Pada pelbagai kesempatan, Abah selalu memberikan pesan agar Ramadan dijadikan momentum meningkatkan kualitas diri.

Cukup banyak kegiatan Abah selama Ramadan yang saya hadiri. Yang selalu menjadi agenda tetap Abah adalah melaksanakan salat tarawih di Masjid Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Banten. Ini dilakukan Abah pada hari ketiga Ramadan.

Safari Ramadan ke beberapa daerah juga telah dilakukan. Daerah Istimewa Aceh tak pernah dilewatkan oleh Abah untuk bersafari Ramadan. Di Kota Serambi Makkah, kami salat tarawih berjamaah di di Masjid Raya Baiturahman, Banda Aceh.

Selalu ada pesan khusus yang disampaikan Abah kepada masyarakat Aceh. Pesan Abah: umat Islam di Aceh diharapkan dapat memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan ketakwaan dan kepatuhan, juga memperteguh komitmen kebangsaan.

“Muslim kaffah tidak hanya menjalankan perintah Allah, tetapi juga patuh serta tidak bertentangan dengan komitmen kebangsaan yang dibangun oleh pendiri bangsa,” kata Abah memberikan tausiah.

Jawa Tengah menjadi agenda berikutnya. Di Provinsi yang dipimpin Mas Ganjar Pranowo, Abah membuka membuka Halal Fair 2023 dan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jateng di Alun-alun Masjid Agung Kauman, Semarang.

Meninjau Mal Pelayanan Publik di Semarang dan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kota Demak menjadi rangkaian kunjungan kerja Abah di Jawa Tengah.

Di tengah bulan suci Ramadan, Abah sangat berduka atas wafatnya sang menantu Muhammad Rapsel Ali. Bersama Abah, kami bertakziah ke rumah duka di Kota Makassar pada 10 April lalu. Abah memimpin pembacaan tahlil dan doa untuk almarhum.

IDULFITRI: Salat Idulfitri berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta.


Dari Kota Makassar, perjalanan berlanjut ke Banjarmasin. Di Kota seribu sungai ini, agenda yang sama seperti di Jateng yakni meninjau Mal Pelayanan Publik dan pengukuhan KDEKS dilakukan oleh Abah. Abah juga meresmikan Kalsel Halal Fair 2023.

Memasuki 10 malam terakhir Ramadan, kami melaksanakan salat tarawih di Masjid Agung Al Munawarrah, Banjarbaru.

Dari Kalsel, Provinsi Gorontolo menjadi tujuan berikutnya. Dengan agenda yang sama pengukuhan pengurus KDEKS dan peninjauan penanganan stunting.

Gema Takbir Akbar Nasional menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H menutup kegiatan Abah selama Ramadan sebelum menunaikan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Semoga Allah SWT menerima amalan kita selama Ramadan. Selamat merayakan hari nan raya. 1 Syawal 1444 Hijiriah. Taqaballaahu minnaa waminkum. (*)


Post a Comment

0 Comments