Subscribe Us

Header Ads

Gaya Diplomasi Wapres Kita

DIPLOMASI BISNIS: Wapres saat bertemu Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di Kantor Dubai Holding Lt. 9, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (03/11/2022).


HANS MORGENTHAU, dalam buku klasiknya “Politics Among Nations” mengutarakan bahwa faktor penting dalam politik internasional adalah power (kekuatan). Teori Morgenthau itu ada benarnya. Power memang penting, dan akan selalu penting dalam hubungan internasional. Namun, saya melihat ada satu konsep yang lebih penting dari power: authority (pengaruh atau kewibawaan).

Semenjak menjadi tim ahli Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, ada yang saya pelajari dari beliau: bagaimana menanam, menumbuhkan, dan memanfaatkan political capital di luar negeri. Semakin hari saya semakin yakin bahwa kemampuan Indonesia untuk mengembangkan political capital sangat erat kaitannya dengan bobot politik luar negeri bebas aktif kita. Cara melambungkan Indonesia di panggung internasional yang dilakukan Wapres bukan melalui hard power tetapi soft power. Menurut saya, gaya diplomasi lunak yang dikedepankan Wapres adalah cara terbaik.

MENANAM MODAL POLITIK:  Kami bersama Wapres KH Ma'ruf Amin di Kantor Dubai Holding, Dubai sebelum bertemu Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Kamis (03/11/2022).


Sepekan ini (1-8 November 2022), kebetulan saya sedang mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja ke Timur Tengah: Uni Emirate Arab (UEA) dan Mesir. Saya melihat dengan jelas sewaktu Wapres Ma’ruf Amin mendarat di Bandara Internasional Abu Dhabi, kami tercengang dengan sambutan meriah yang diberikan.

Bagi masyarakat Timur Tengah, nama  Kiai Ma’ruf Amin memang cukup dikenal. Jalinan komunikasi dengan negara-negara Timur Tengah dan organisasi Islam internasional telah dilakukan semenjak Kiai Ma’ruf Amin mengemban amanah di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lingkungan peran diplomasi Nahdlatul Ulama (NU) maupun semasa di MUI mengenalkan figur Kiai Ma’ruf Amin dengan para tokoh ulama dunia dan lembaga internasional. Setelah menjabat Wakil Presiden, hubungan silaturahmi antarulama dunia, pemimpin lembaga internasional, serta para duta besar dan pemimpin negara sahabat menjadi lebih kerap.

AURA OPTIMISME: Di Kantor Dubai Holding yang menampilkan spirit optimisme dalam berbisnis.


Di lingkungan hubungan internasional, jejak Kiai Ma’ruf Amin yang familiar dan friendly dengan interaksi hubungan internasional itu diperlihatkan. Hanya saja jarang terekspose. Banyak pertemuan langsung yang sifatnya soft diplomacy terjadi. Sebagai Wakil Presiden, beliau tentu melaporkan langsung perkembangannya kepada Presiden atau mengarahkan kepada Menteri Luar Negeri dan kepada para Duta Besar Indonesia di negara terkait.

Gaya diplomasi lunak Wapres Kiai Ma’ruf Amin itu kembali diperlihatkan manakala beliau bertemu dengan Presiden Uni Emirate Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Istana Al Shatie Abdu Dhabi, Rabu (02/11/2022) sore waktu setempat.

Kepada Wapres, MBZ mengungkapkan kekagumannya atas potensi besar Indonesia dalam berbagai bidang. Ia ingin terus meningkatkan kerja sama, khususnya di bidang pendidikan dan teknologi. MBZ berkeyakinan bahwa 25 tahun mendatang negara kita akan menjadi negara hebat dengan kekuatan populasinya.

LANGKAH BERSAMA: Bersama tim yang mendampingi Wapres Ma'ruf Amin saat kunjungan kerja di Dubai, Uni Emirate Arab.


Kenyataannya political capital Indonesia memang tumbuh pesat. Pemberian Anugerah Perdamaian Hasan Bin Ali Peace Award dari Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP) kepada Presiden Joko Widodo yang diwakili Wapres Ma’ruf Amin merupakan pengakuan internasional terhadap peran Indonesia dalam perdamaian dunia.

Wapres Ma’ruf Amin sadar bahwa political capital seperti uang dan investasi. Tidak bisa dihambur-hamburkan, dan harus dipergunakan secara selektif. Perspektif ini yang ditawarkan Wapres saat bertemu Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum di Kantor Dubai Holding Lt. 9, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (03/11/2022).

Wapres mengajak Dubai Holding untuk menanamkan investasi di sejumlah sektor di Indonesia mulai dari pariwisata, ekonomi dan keuangan syariah, penguatan kapasitas UMKM, hingga infrastruktur pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

DIPLOMASI PERTEMANAN: Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat bertemu Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (2-11-2022).


Untuk diketahui, Dubai Holding melalui anak perusahaan “Jumeirah Group” telah melakukan investasi dalam bentuk pendirian hotel “Jumeirah Bali” di Uluwatu, Bali. Wapres memberikan apresiasi atas investasi tersebut.

Di hadapan Pimpinan Dubai Holding, Wapres memaparkan potensi besar pariwisata Indonesia. Bukan hanya Bali. Indonesia bahkan termasuk 10 besar dalam ranking pariwisata di Kawasan Asia Pasifik menurut Organisasi Perdagangan Dunia PBB (UN-WTO).

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan memiliki visi menjadi pusat industri halal dunia, termasuk wisata halal, Wapres berharap Dubai Holding dapat memanfaatkan potensi ini untuk meningkatkan investasinya.

“Saya mengundang Dubai Holding untuk dapat berinvestasi pada pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk sektor industri halal,” kata Wapres menawarkan.


Terakhir, Wapres mengundang Pimpinan Dubai Holding untuk berkunjung ke Indonesia guna melihat langsung berbagai potensi kerja sama bisnis atau investasi dengan Indonesia. Termasuk potensi pengembangan ekonomi di Ibu Kota Negara baru yakni Ibu Kota Nusantara (IKN).

“IKN akan menjadi showcase transformasi peradaban di Indonesia. Konsep pembangunan kota ini adalah hijau, pintar, inklusif, memiliki resiliensi dan berkelanjutan,” jelas Wapres.

Pimpinan Dubai Holding Syekh Ahmed bin Saeed Al Maktoum menyambut baik dan akan menjajaki berbagai kemungkinan investasi di Indonesia.

Sebagai informasi, Dubai Holding adalah perusahaan global yang beroperasi di 13 negara dan memperkerjakan lebih dari 20.000 karyawan. Perusahaan ini juga memainkan peranan penting dalam ekonomi Dubai. Secara kolektif, Dubai Holding mewakili keterlibatan di banyak sektor yang terus mendorong dukungan dan pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi yang berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah UEA.

AGAR TETAP BUGAR: Berolahraga jalan sehat bersama Wapres Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin.


Perusahaan-perusahaan yang berada dalam naungan Dubai Holding yaitu Dubai Asset Management, Dubai Holding Real Estate, Dubai Holding Hospitality, serta Dubai Holding Entertainment.

Setelah pertemuan-pertemuan itu, saya berpikir, UEA memang perlu ditarik agar semakin banyak menanamkan modalnya untuk investasi ekonomi di Indonesia. Namun hari-hari itu, Wapres juga menanam modal politik yang besar di Uni Emirate Arab. (*)

Post a Comment

1 Comments

Semoga Allah sll melimpahkan rahmat buat pemimpin kami.aamiin